Asal usul jenis gudeg Yang harus anda tahu

Gudeg dan sejarahnya

Gudeg merupakan makanan tradisional Indonesia, menjadi identitas dari kota Yogyakarta.

Bahan pembuatannya berupa nangka muda, yang dimasak dengan bumbu rempah, lalu dihidangkan dengan nasi, telur, ayam, tahu, sambal krecek, dan areh (kuah santan gurih).

Gudeg berasal dari kata “hangudek”, artinya memasak nangka dengan santan kelapa dan daun melinjo menggunakan alat kuali yang besar.

Dalam sastra klasik Serat Centhini (yang ditulis oleh penyair dari Kerajaan Surakarta), dijelaskan, selama perjalanan Cebolang di Wonogiri, mereka menjumpai gudeg di meja makan. Ada pula lainnya yang tercatat dalam perjalanan, yakni jenis gudeg manggar beserta ketupat, daging ayam, bubuk kedelai dan telur ayam.

Sumber lain yaitu Serat Jatno Hisworo, menjelaskan bahwa penguasa Keraton Kasunanan dan bawahannya juga mencicipi gudeg sepincuk. Lalu Paku Buwana IX (1861-1893) melaporkan bahwa ia membeli gudeg dan nasi liwet di daerah Baki, Sukoharjo. Pada era Paku Buwana X (1893-1939), penggemar gudeg di kalangan keraton masih terus ada.

Macam gudeg berdasarkan bahan

1. Gudeg Nangka

Gudeg dimasak menggunakan kuali atau kendi di atas tungku kayu kering. Dalam proses memasaknya, butuh waktu cukup lama agar bumbu meresap ke dalam potongan nangka muda.

Berdasarkan cara memasaknya, gudeg nangka dibagi menjadi dua yaitu: gudeg kering dan basah. Perbedaannya terletak pada kuah areh yang dituangkan di atas sajian gudeg. Untuk gudeg basah, kuah areh biasanya lebih encer dan relatif tidak tahan lama, sedangkan gudeg kering lebih tahan lama dan rasanya lebih manis.

2. Gudeg Manggar Manggar adalah bagian termuda dari bunga kelapa. Gudeg Manggar memiliki tekstur yang lebih padat, berserat dan kental. Untuk rasanya sama saja dengan gudeg nangka.

Proses pembuatan gudeg manggar sama dengan gudeg nangka. Pertama, direbus hingga empuk dan selanjutnya dimasak dengan bumbu halus dan santan. Proses memasaknya memakan waktu lama, agar bumbu meresap sempurna. Gudeg Manggar ditemukan di daerah Bantul, khususnya di Srandakan

Nah itu dia seputar sejarah tentang makanan gudeg, semoga artikel ini dapat bermanfaat ya