Pahami Breath-Holding Spells yang Bisa Terjadi Saat Anak Menangis

Breath-holding spells (BHS), atau sering disebut kejang nafas, adalah kondisi yang bisa terjadi pada beberapa anak, biasanya saat mereka menangis atau mengalami stres emosional. Ini adalah kondisi yang menakutkan bagi orang tua karena melibatkan hilangnya kesadaran dan seringkali disertai dengan perubahan warna kulit. Berikut adalah informasi lebih lanjut tentang breath-holding spells:

1. **Tipe Breath-Holding Spells**: Ada dua tipe BHS, yaitu tipe sianotik (atau sianotik-konversif) dan tipe pucat. Tipe sianotik ditandai dengan perubahan warna kulit menjadi biru atau ungu selama kejang, sementara tipe pucat ditandai dengan kulit menjadi pucat.

2. **Penyebab**: BHS sering terjadi saat anak mengalami emosi intens, seperti kemarahan, frustrasi, atau rasa sakit. Ini biasanya terkait dengan kesulitan dalam mengatur napas. Meskipun tidak sepenuhnya dipahami, faktor keturunan tampaknya memainkan peran dalam munculnya BHS.

3. **Gejala**: Selama BHS, anak mungkin menghentikan napasnya, mengadakan napas dalam-dalam, atau bahkan menahan napas hingga kesadaran hilang. Anak dapat jatuh, dan saat itu, dia biasanya tidak sadar. Setelah beberapa saat, napas akan kembali normal, dan anak akan pulih. Kejang sendiri biasanya hanya berlangsung beberapa detik.

4. **Pentingnya Diagnosis**: Meskipun BHS bisa sangat menakutkan, kondisi ini biasanya tidak berbahaya dalam jangka panjang. Namun, ada situasi langka di mana BHS dapat menjadi tanda masalah medis yang lebih serius. Penting untuk menghubungi dokter untuk mendiagnosis penyebab BHS dan mengecualikan kemungkinan kondisi medis yang mendasarinya.

5. **Penanganan**: Penanganan BHS melibatkan menjaga keamanan anak selama kejang, memastikan bahwa dia tidak terluka saat jatuh. Sebagian besar waktu, tidak diperlukan perawatan medis akut. Orang tua harus berusaha menjaga ketenangan selama serangan dan memberikan perhatian dan dukungan kepada anak.

6. **Pencegahan**: Pencegahan BHS melibatkan mengelola faktor pemicu yang bisa memicu emosi intens pada anak. Pemberian perhatian yang konsisten, pengaturan batasan yang jelas, dan komunikasi yang baik dapat membantu mengurangi serangan BHS.

Penting untuk memahami bahwa BHS umumnya adalah kondisi yang lewat dengan waktu dan tidak memerlukan perawatan khusus. Namun, jika Anda khawatir tentang serangan yang berkepanjangan atau sering, atau jika anak mengalami perubahan perilaku atau gejala lain yang mencemaskan, segera konsultasikan dengan dokter untuk evaluasi lebih lanjut.